Social Icons

Pages

Wednesday 16 July 2008

DoNor daRaH pertamaku, seru....

Hari ini (15/07) adalah donor darah pertama ku. Awalnya aku iseng aja menimbang berat badanku, ku pikir pasti sama sperti biasa hanya berkisar 41-42 kg. Ternyata kali ini tidak, berat badanku 45 kg. Entah betul atau tidak timbangannya. Aku pun mencoba memberanikan diri untuk mendonorkan darhku. Setelah diperiksa tensi dan Hb ku bagus, aku pun diizinkan untuk mendonorkan darahku. Aku sungguh kaget, antara senang dan takut. Selama bertahun-tahun aku tak memenuhi syarat untuk jadi pendonor, kali ini aku lolos seleksi…(kayak audisi aja, hee..), aku senang sekali. Tapi… aku takut sekali sama yang namanya jarum, aku takut disuntik atau diambil darahku. Saat tiba giliranku, maka gemetarlah seluruh badanku melihat jarum yang akan menusukku. Tangan kakiku pun berubah menjadi dingin…Untung aja sama teman-teman KSR, mereka memberiku support, meskipun banyak juga yang menakut-nakutiku. Ternyata tidak sakit ya…tapi tetap saja aku takut untuk memulainya. Padahal setelah dijalani gak kerasa apa-apa lho. Tau-tau udah selesai aja…

Alhamdulillah…akhirnya aku bisa donor. PKM tembalang dan anak-anak KSR tuh saksinya, sama mas nya juga yang ngambil darahku, he..he... Horeee…..

WaNita RaCun duNia???

Ironis sekali, lagu yang dibawakan salah satu kelompok penyanyi indonesia ini secara tidak disadari sebenarnya merupakan salah satu bentuk pelecehan terhadap kaum wanita, namun sayangnya gembar-gembor menentang pelecehan terhadap wanita sama sekali tidak terdengar malah justru para wanita mendominasi jumlah penggemar dari lagu ini. Mereka pun menyanyikannya dengan girang seolah-olah sedang mengejek diri sendiri.

Sebagai seorang wanita, aku merasa harga diriku sedang diinjak-injak bilamana mendengar lagu itu. Mana mungkin aku mau menyanyikannya. Lihat saja, dimana-mana lagu itu ramai dilantunkan. Anak-anak kecil pun seperti tidak memiliki pilihan lain, mereka ikut-ikutan menyanyikannya tanpa tahu makna bait demi bait dari syair lagu yang mereka nyanyikan. Yang penting asyik…lagunya seru…Itu alasan dari sebagian mereka.Itu karena setiap hari mereka disuguhi lagu-lagu yang semestinya bukan untuk mereka. Mereka masih terlalu kecil untuk mendengarkan lagu-lagu orang dewasa yang justru tidak dewasa. Semestinya mereka menikmati lagu anak-anak yang dulu pernah dibawakan oleh para penyanyi cilik kita. Tasya, Joshua, Trio Kwek-kwek , lagu-lagu mereka lah yang semestinya mereka bawakan. Jangankan lagu-lagu anak yang ciptaan para komposer ternama zaman dahulu, lagu anak modern saja mereka hampir tidak pernah mendengarnya. Telinga mereka jadi terbiasa mendengarkan, bibir mereka jadi terbiasa menyaksikan lagu-lagu orang dewasa yang katro. Anak-anak senang mengikuti kebiasaan orang dewasa, lama-kelamaan itupun akan menjadi kebiasaan mereka. Apa yang menjadi kebiasaan kita biasanya maka itulah yang akan lekat di pikiran kita. Lalu bagaimana dengan anak-anak yang terbiasa menyanyikan lagu “Wanita Racun Dunia” ? Tidakkah kita lantas tercenung dan berpikir manakala telah terpatri dalam pikiran mereka bahwa wanita adalah racun dunia???Lalu bagaimana dengan ibu yang telah mengandung dan melahirkan kita? Bagaimana dengan saudari-saudari kita??? Bukankah mereka juga wanita???Bila mereka adalah RACUN, lalu apakah kita yang dilahirkan oleh racun???Bukankah berarti kita tidak berbeda dengan mereka, kita juga RACUN, RACUN DUNIA. Jika seperti itu jadinya, lalu bagaimanakah dengan Islam yang mengajarkan bahwa Wanita sebagai Tiang Negara?Bila para wanitanya baik maka baiklah negaranya, dan bila para wanitanya tidak baik maka hancurlah negaranya. Bila wanita adalah racun dunia, maka…..


Sungguh sangat menyedihkan. Para wanita justru diam saja ketika harga dirinya diinjak-injak. Banyak yang menganggap hal itu biasa saja. Itu karena mereka telah terbiasa mendengar dan menyaksikan hal-hal yang melecehkan kaum wanita. Pantas saja di negeri ini tak kunjung usai terjadi kasus-kasus perampasan hak-hak wanita. Semoga kita semua tersadar...


Bahagianya aku...

Baru seminggu yang lalu aku mendapat teman baru, sekarang lagi-lagi aku merasakan begitu besar kasih sayang-Nya kepadaku. Tahukah teman-teman apa yang membuatku saat ini begitu bahagia?

Saat itu aku mengajukan judul untuk tugas akhir ku kepada dosen pembimbingku. Alhamdulillah beliau menyetujuinya. Bukan hanya itu, bahkan tema yang aku ajukan itu ternyata menjadi sumber inspirasi bagi dosenku untuk menjadikannya sebagai tema proyek penelitian dosen, Hibah A2, yang akan beliau ajukan ke Dikti.

Beberapa lama langkahku dalam mengerjakan tugas akhir sempat terhenti, karena permintaan beliau untuk menunggu hasil proposal yang beliau ajukan, lolos atau tidak. Dan sekarang, tepatnya seminggu yang lalu setelah tiga minggu lamanya aku dan teman-temanku menunggu, akhirnya kabar tentang keputusan itu datang. Ya, proposalnya lolos. Penelitian kami mendapat dana 30 juta rupiah dari Dikti. Meskipun rabatnya 50% untuk jurusan, tapi kami tetap bersyukur. Paling tidak aku dan teman-teman sudah sangat cukup terbantu karena Insya Allah TA kami gRaTiS…Amin. Mudah-mudahan betul ya.

Selain itu, kami jadi tertuntut untuk secepatnya menyelesaikan TA agar dapat memenuhi target dari penelitian yang diajukan. Insya Allah akhir tahun ini kami harus sudah menyelesaikannya. Dan itu artinya, targetku untuk lulus tahun ini Insya Allah akan terpenuhi. Amin…

Semestinya tulisan ini di posting awal bulan juni lalu, namun baru bisa ditampilkan hari ini