Social Icons

Pages

Friday 13 June 2008

Aku dan teman baruku

S

egala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rizki-Nya kepada hamba-Nya.

Akhirnya komputer itu bertengger di kamarku, tepatnya tanggal 29 Mei lalu. Setelah beberapa hari terakhir menjelang kehadiran teman baruku itu, aku tidak bisa tidur dan tidak nafsu makan karena selalu berdebar-debar menanti kedatangannya. Percis seperti seorang yang sedang menanti kedatangan sang kekasih yang lama nian dinanti. Ciee…

Kuharap teman baruku ini bisa membantuku dalam berkarya.

Wednesday 11 June 2008

Anak-anak Jalanan dan HIV AIDS

Si Budi kecil kuyup menggigil, menahan dingin tanpa jas hujan. Di simpang jalan Tugu Pancoran, tunggu pembeli jajakan koran.....”


Petikan lirik lagu di atas mengajak kita untuk dapat merasakan kehidupan anak-anak jalanan. Budi yang dipaksa oleh zaman untuk merelakan waktu bermainnya. Budi melewatkan masa-masa yang semestinya bersenang-senang dengan teman-teman sebaya dan keluarga mereka, saat seperti anak-anak lain yang bisa duduk manis mengerjakan tugas-tugas sekolah sambil menikmati hidangan.

Sebuah potret kehidupan anak-anak jalanan yang sugguh sangat ironis seringkali kita lihat. Mereka adalah salah satu korban kejamnya dunia. Mereka dipaksa untuk menghadapi kerasnya kehidupan kota yang semestinya bukan untuk dihadapi anak sesusia mereka. Pendidikan yang layak tak pernah bisa mereka dapatkan. Bagi mereka, setiap detik waktu adalah untuk mencari uang demi mengisi kekosongan perut. Hanya fisik, keberanian dan sedikit ”otak” yang digunakan untuk mempertahankan hidup bagi sebagian mereka.

Minimnya pendidikan yang mereka kecam seringkali menjerumuskan mereka ke dalam lembah kenistaan, dengan melakukan tindakan-tindakan amoral. Narkoba dan seks bebas terkadang sudah menjadi hal biasa bagi sebagian anak-anak jalanan itu. Kepolosan mereka terkadang berubah menjadi keberingasan. Ditambah ”suntikan-suntikan” dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan fenomena nyata yang mereka saksikan sendiri di kehidupan jalanan, membuat mereka ikut melakukan perbuatan asusila itu. Seks bebas di kalangan anak-anak jalanan kini bahkan sudah menjadi pemandangan umum di kota-kota besar.

Penularan HIV/AIDS di kalangan mereka melalui seks bebas dan narkoba adalah sebuah ancaman yang sudah terjadi dan harus segera kita atasi. Dalam usia produktif seperti mereka memang rentan terpengaruh oleh hal-hal negatif. Bila tidak segera ditangani, maka bangsa ini akan kehilangan banyak generasi muda penerus bangsa seperti mereka yang sesungguhnya memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan untuk membangun bangsa ini.

HIV/AIDS memang momok yang menakutkan, tapi bukan untuk dibiarkan. HIV/AIDS akan menggerogoti tidak hanya fisik melainkan juga mental anak-anak bangsa. Mereka yang sudah terkena harus segera ditindaklanjuti. Sebagai warga terpelajar, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk membimbing dan mengarahkan mereka agar dapat memanfaatkan waktu yang tersisa untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Sama halnya bagi mereka yang masih bersih dari narkoba maupun HIV/AIDS, pendidikan yang layak perlu diberikan untuk menuju kehidupan yang lebih baik bagi mereka. Dukungan dan motivasi bagi mereka untuk terus maju dan berkembang agar nantinya bisa keluar dari kehidupan jalanan sangat perlu kita berikan. Tidak hanya pemerintah, melainkan itu semua adalah menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat sebagai warga terpelajar dan beragama. Semoga tidaka akan ada lagi Budi-Budi lain yang terjerumus dalam kenistaan melainkan akan lahir Budi-Budi yang cerdas, sehat dan berakhlak mulia.